Pengembangan Mutu Pelayanan Rekam Medik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

Kualitas data yang dimiliki oleh suatu rumah sakit tidak terlepas dari peran penyelenggaraan rekam medik. Penyelenggaraan rekam medik merupakan sebuah proses yang dimulai dari penerimaan pasien, pencatatan, pengelolaan dan penyimpanan berkas rekam medis, hingga berkas mudah diakses ketika pasien berobat kembali. Data yang dikumpulkan secara cepat dan tepat melalui penyelenggaraan rekam medik akan memberikan manfaat bagi rumah sakit dalam hal penyusunan laporan dan evaluasi pelayanan. Hasil dari laporan dan evaluasi pelayanan akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan rumah sakit.

Pada Bulan Oktober 2021 –  Januari 2022, Archipelago Scholar bersama dengan tim rekam medis RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda saling bekerja sama untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan rekam medik di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini didampingi oleh seorang praktisi senior di bidang rekam medis, yaitu Anna Rosarini Amd.PK.,SH.MH.,CMC. dari STIKES Hang Tuah Surabaya.

Beberapa agenda yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi pengkajian masalah untuk melihat kebutuhan di lapangan, diskusi bersama dengan praktisi senior rekam medis, serta bersama-sama dengan berbagai pemangku kebijakan di rumah sakit untuk merancang usulan kebijakan yang lebih efektif dan efisien guna menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan rekam medik.

Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Rekam Medik di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda memberikan dampak positif bagi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda terkait dengan waktu pengembalian Berkas Rekam Medis dan waktu klaim BPJS Kesehatan menjadi lebih cepat. Selain itu, kegiatan ini juga menghasilkan luaran berupa video edukasi pelaksanaan sensus harian. Melalui video edukasi ini diharapkan dapat membantu perawat di ruangan untuk mempermudah dalam melaksanakan sensus harian. Video dapat diakses secara terbuka di https://bit.ly/VideoSensusHarian 

Archipelago Scholar Research Grant for Young Researchers in Health Professions Education

Selain berkarya melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat, Archipelago Scholar juga berkarya melalui pengembangan penelitian (research). Di tahun 2020, Archipelago Scholar berkolaborasi dengan Indonesian College of Health Professions Education (IAM-HPE) untuk mendukung peneliti muda yang memiliki minat di bidang pendidikan profesi kesehatan. Bidang kesehatan dapat berasal dari latar belakang kedokteran, keperawatan, farmasi, gizi, dan sebagainya. Archipelago Scholar Research Grant for Young Researchers in Health Professions Education mencari dan mendukung peneliti muda dengan proposal terbaik untuk melaksanakan penelitiannya.

Proses pendaftaran dimulai pada bulan Oktober hingga November 2020 dan terbuka bagi seluruh mahasiswa S1 dari berbagai bidang profesi kesehatan. Peserta dapat bergabung secara perseorangan atau dalam tim yang beranggotakan maksimal lima orang. Peserta yang tertarik harus  mengirimkan proposal penelitian sesuai topik yang diangkat dan beberapa syarat administratif lainnya. Proposal penelitian yang telah masuk selanjutnya dinilai oleh dua juri dari IAM-HPE dengan blinded review.

Poster Launching Kegiatan

Setelah melalui tahap penilaian oleh tim juri, satu proposal terbaik yang berhasil mendapatkan grant penelitianyaitu proposal atas nama Dzulfikri Aulia Akbar yang berasal dari Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Penelitian mengangkat topik tentang pengalaman mahasiswa dalam penerapan pembelajaran daring di PSPD yang menerapkan metode oICM (Online Inverted Classroom Model). Metode ini merupakan hasil adaptasi dari Blended Learning tipe Flipped Classroom yang mengenalkan materi pembelajaran sebelum kelas (asinkronus) dan memanfaatkan sesi di kelas (sinkronus) untuk diskusi dan analisis materi. Desain penelitian yang akan digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti akan mengambil mahasiswa aktif PSPD di FKIK Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang sebagai responden penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juni 2021.

Poster Pengumuman Pemenang

Archipelago Scholar Research Grant for Young Researchers in Health Professions Education mendukung bibit-bibit peneliti muda untuk berani berkarya dalam bidang pendidikan profesi kesehatan. Melalui penelitian ini, peneliti dapat membuat manuskrip untuk dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional. Selain itu, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat untuk perkembangan bidang pendidikan profesi kesehatan.

Edukasi Nilai Gizi dan Inovasi Produk Ikan Lele sebagai Pemenuhan Gizi di Masa Pandemi

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan suatu komoditas budidaya air tawar yang sangat dikenal masyarakat Indonesia.  Namun demikian, kesadaran untuk mengonsumsi dan mengolah  ikan lele dengan baik dan benar belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Archipelago Scholar berkolaborasi dengan Nusantara Berkarya dalam Gerakan Nasional Budidaya Lele untuk Kemandirian Pangan. Gerakan ini merupakan gerakan yang memiliki tujuan mewujudkan kemandirian pangan lewat budidaya ikan lele skala komunitas maupun perorangan.

Salah satu bagian dari rangkaian kegiatan ini adalah mengadakan diskusi online tentang nilai gizi dan inovasi produk dari ikan lele. Diskusi ini diadakan pada hari Selasa, 20 Oktober 2020 dengan narasumber Shindy Novia A’yun, S.Pi, Alumna Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga yang sedang melanjutkan studi Dual Degree Programme Master di Kasetsart University Thailand dan Ocean University of China. Dalam diskusi ini, ada sekitar 38 peserta yang bergabung melalui Zoom Meetings. Diskusi ini disiarkan pula di Youtube Live Streaming.

Shindy mengawali materi yang dengan mempresentasikan mitos-mitos konsumsi ikan lele yang ada di masyarakat. Beberapa peserta membenarkan adanya hal ini di beberapa daerah. Materi dilanjutkan dengan nilai gizi dari ikan lele dibandingkan dengan unggas ataupun sapi serta cara menyimpan dan mengolah ikan lele yang benar agar nutrisi-nutrisi pada ikan lele tidak hilang saat dikonsumsi. Materi cara mengolah ikan lele yang disoroti para peserta adalah cara fillet mengingat bentuk tubuh ikan lele berbeda dengan ikan yang biasa difillet di pasaran.

Selain berbagi ilmu tentang gizi ikan lele, Shindy juga diminta untuk berbagi pengalamannya dalam mengembangkan usaha snackbar dan cookies dari ikan lele. Berawal dari rendahnya harga jual ikan lele beberapa tahun yang lalu, Shindy dan teman-teman melakukan penelitian alternatif olahan ikan lele hingga mendapat jenis produk dan formula yang tepat. Jenis snackbar dan cookies ini dipilih karena trend makanan sehat beberapa tahun ini mulai naik daun, sehingga mereka ingin menjadi pelopor snack sehat dari komoditas perikanan sekaligus mematahkan stigma buruk tentang ikan lele sebagai ikan yang hidup di air yang kotor. Ide Shindy dan teman-teman ini juga memenangkan salah satu lomba kewirausahaan mahasiswa. Pada akhir sesi, Shindy berbagi tips pada peserta yang juga pelaku usaha produk perikanan dalam mengurus Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Menurut Shindy, proses pengurusan hanya tujuh hari jika persyaratan lengkap.

Diskusi ini akan terus diadakan oleh Panitia Gerakan Nasional Budidaya Lele untuk menambah bekal peserta dalam budidaya ikan lele dan ketahanan pangan karena salah satu harapan dari program ini adalah mandiri pangan dalam hal sumber protein dari ikan lele. Selain Webinar, Gernasbule juga memberikan bantuan bibit, media dan pendampingan lapangan budidaya lele kepada peserta selama satu siklus budidaya ikan lele.

Archipelago Scholar Research Grant for Young Researcher in Health Professions Education

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2020, kami mempersembahkan Archipelago Scholar Research Grant, hibah untuk mendukung para peneliti muda dalam menjalankan penelitian di bidang pendidikan profesi kesehatan. Pada tahun ini, Archipelago Scholar berkolaborasi dengan Indonesian College of Health Professions Education (IAM-HPE) untuk mendukung peneliti muda yang memiliki ketertarikan meneliti bidang pendidikan profesi kesehatan (dokter, perawat, gizi, bidan dan sebagainya).

Topik Penelitian

Topik penelitian yang dapat diajukan adalah Pendidikan untuk Profesi Kesehatan (health profession education)

Syarat Pendaftaran

  1. Peserta adalah mahasiswa Indonesia aktif S1 dari berbagai bidang profesi yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
  2. Peserta adalah perseorangan atau kelompok dengan maksimal anggota berjumlah lima orang
  3. Penelitian yang dapat diajukan adalah penelitian dalam tahap proposal (penelitian akan dijalankan pada periode Januari hingga Juni 2021). Penelitian untuk skripsi dapat diajukan.
  4. Pendaftar membuat surat pengantar dan ringkasan proposal dengan Font Arial, ukuran 11, spasi 1,5 cm dan margin kanan, kiri, atas, dan bawah 3 cm. Pendaftar mengirimkan file PDF ke email administrator@archipelagoscholar.id. File yang dikirimkan terdiri dari:
    • Surat pengantar berisi identitas pendaftar dan alasan mengapa layak mendapatkan research grant. Surat harus ditandatangani oleh mahasiswa dan diketahui oleh dosen pembimbing dari Education Unit (contoh: Medical Education Unit). File surat pengantar dikirim dalam file PDF terpisah bersama dengan Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Bagi pendaftar kelompok, semua anggota wajib menyertakan scan KTM.
    • Ringkasan proposal penelitian sejumlah tiga halaman yang terdiri dari latar belakang, tujuan dan pertanyaan penelitian, manfaat penelitian, metodologi (di halaman pertama hingga kedua) dan rincian budget yang bernilai maksimal Rp. 5.000.000,00 (di halaman ketiga)
  5. Pengiriman berkas pendaftaran paling lambat diterima di email tertera pada Minggu, 22 November 2020 pukul 23.59 WIB.

Timeline

  • Deadline Pengumpulan Proposal: 22 November 2020
  • Penilaian Proposal : 23 November – 20 Desember 2020
  • Pengumuman Grantee: 23 Desember 2020
  • Penelitian Grantee: Januari – Juni 2021
  • Deadline Pengumpulan Laporan Penelitian: 30 Juni 2021

Penilaian Proposal

Penilaian akan dilakukan oleh juri dari Indonesian College of Health Professions Education (IAM-HPE). Penilaian akan dilakukan dengan blinded review. Jumlah proposal yang akan didanai adalah satu proposal.

Kewajiban dan Hak Grantee

  1. Kewajiban
    • Grantee wajib mengirimkan laporan penelitian berupa manuskrip yang sudah siap dipublikasikan di jurnal nasional atau internasional. Laporan paling lambat dikirimkan ke email paling lambat 30 Juni 2021.
  2. Hak Grantee
    • Mendapatkan dana penelitian sebesar Rp. 5.000.000,00
    • Mendapatkan mentorship untuk konsultasi penelitian apabila dibutuhkan

Seri Seminar Daring bagi Penyintas Spinal Muscular Atrophy (SMA) dalam Era Pandemi COVID-19

Spinal Muscular Atrophy (SMA) adalah suatu penyakit genetik otot-saraf (neuromuscular) yang melemahkan syaraf penggerak pada sumsum tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan otot. Masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi penyintas SMA untuk tetap menjaga tubuh khususnya kesehatan napas. Didukung oleh Archipelago Scholar, Komunitas Spinal Muscular Atrophy menyelenggarakan seminar daring berseri yang menyajikan informasi tentang antisipasi yang bisa dilakukan oleh penyintas SMA menghadapi dampak yang mungkin timbul dengan adanya pandemi COVID-19.

Seminar daring yang pertama berjudul “Mengenal dan Antisipasi COVID-19 bagi Penyintas Spinal muscular Atrophy dan Keluarganya”. Topik ini dibawakan oleh dr. Dian Nurputra, M.Sc., Ph.D., Sp.A., seorang anggota satgas COVID RS Bhayangkara Tingkat IV Polda DIY. Seminar kedua berjudul“Latihan Napas bagi Penyintas SMA di Masa Pandemi COVID-19”  dengan pemateri dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung bernama dr. Dian Marta Sari, Sp. KFR. Topik terakhir berjudul “Pengaruh COVID-19 terhadap Fungsi Susunan Saraf”, dibawakan oleh dr. Siti Aminah, Sp.S(K), M.Si.Med., seorang dokter spesialis Saraf Konsultan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Moderator ketiga seminar ini adalah Lydia Anggraeni Kidarsa, ST, M.Sc., MA (RCA)DIC, seorang penyintas Spinal Muscular Atrophy Tipe 3.

Melalui seminar daring ini komunitas SMA Indonesia ingin memberikan pengetahuan bagi anggotanya maupun bagi masyarakat tentang COVID-19 dari aspek kesehatan anak, saraf maupun pernapasan sehingga dapat menumbuhkan awareness. Dalam seminar kedua juga diberikan panduan latihan napas mandiri khususnya bagi penderita SMA. Bertemunya sesama anggota Komunitas SMA Indonesia secara virtual juga menjadi ajang temu kangen.

Kegiatan ini dapat diikuti oleh siapa saja terutama anggota Komunitas SMA Indonesia yang terdiri dari penyintas SMA sendiri, keluarga dengan anggota penyintas SMA, para dokter maupun teman-teman dari komunitas penyandang disabilitas yang lain. Peserta berharap bahwa kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala dengan tema yang variatif di setiap sesinya.

Lokakarya Pengembangan Kantin yang Sehat dan Inovatif di Sekolah

Penyelenggaraan kantin dengan makanan yang aman, sehat dan bergizi adalah  kewajiban sekolah. Untuk menjaga keberlangsungan kantin ini diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak seperti orangtua murid, komite sekolah, maupun pengelola kantin. Kegiatan Lokakarya Pengembangan Kantin yang Sehat dan Inovatif di Sekolah merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengkajian lima kantin sekolah dasar di Banyuwangi. Yayasan Karmel bekerjasama dengan Archipelago Scholar mengadakan kegiatan ini di SDK Pembina Genteng Banyuwangi pada hari Sabtu, 29 Februari 2020.

Peserta Kegiatan Lokakarya

Kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah, perwakilan komite, bendahara, dan pengelola kantin dari SDK Bhakti Rogojampi, SDK Budi Luhur Glenmore, SDK Pembina Genteng, SDK Santo Ignatius Muncar. Sebagai tambahan, perwakilan dari TKK Genteng dan SMPK Santa Maria Genteng turut menjadi peserta dalam kegiatan ini. Materi dibawakan oleh Stefani Verona Indi Andani, S.Gz alumna Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.

Peserta difasilitasi untuk membuat solusi atas kendala-kendala yang dialami oleh masing-masing sekolah dalam menyelenggarakan kantin sehat dan inovatif di sekolah. Sebagai tindak lanjut, solusi akan diterapkan untuk mengurangi kendala yang ada dalam penyelenggaraan kantin sehat.

Pengkajian Penyelenggaraan Makanan Bergizi bagi Anak Sekolah Dasar

Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) menyumbang sebesar 15-20% kecukupan gizi harian.  Makanan yang bergizi, bermutu dan aman sangat penting diupayakan dapat dijual di kantin sekolah. Namun sangat disayangkan bahwa media massa masih memberitakan kasus keracunan pangan yang disebabkan oleh keamanan makanan yang dijual tidak terjamin.

Yayasan Karmel tergerak untuk membentuk kantin sehat di beberapa sekolah dasar katolik Banyuwangi. Archipelago Scholar mendukung gerakan ini melalui Pengkajian Penyelenggaraan Makanan Bergizi bagi Anak Sekolah Dasar. Pengkajian dilakukan oleh Stefani Verona Indi Andani, S.Gz alumna Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Surabaya. Pengkajian dilaksanakan selama lima hari di bulan Oktober 2019 di SDK Bhakti Rogojampi, SDK Budi Luhur Glenmore, SDK Santo Petrus Jajag, SDK Santo Ignatius Muncar dan SDK Pembina Genteng.

Agenda yang dilakukan selama kegiatan pengkajian adalah wawancara, observasi, test pengetahuan dan pengukuran antoprometri. Wawancara dilakukan dengan karyawan kantin atau tenaga penyelenggara makanan, kepala sekolah, dan orangtua untuk menggali informasi tentang karakteristik kantin, regulasi sekolah dan kebiasaan membawa bekal. Observasi kantin sekolah dilakukan untuk mengamati ketersediaan jenis jajanan di kantin. Test pengetahuan bagi murid kelas 4-6 dilakukan untuk identifikasi pengetahuan anak tentang makanan sehat dan mengetahui riwayat konsumsi makanan. Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengetahui status gizi siswa.

Melalui pengkajian ini didapatkan data mengenai masalah dan potensi dalam membangun kantin sehat di sekolah, khususnya dalam merangkul para stakeholder seperti orangtua, pengelola kantin, dan komite sekolah nantinya. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengkajian gizi, bersama Yayasan Karmel akan dirumuskan kegiatan yang memfasilitasi pembentukan kantin sehat di kelima sekolah tersebut.   

Workshop Komunitas Spinal Muscular Atrophy (SMA)

Komunitas SMA Indonesia mengadakan workshop tentang “masalah pernafasan pada SMA dan latihan pernafasan” dengan pembicara dr. Dian Marta Sari, SpKFR dan dr. Bernadetta Cahyo, SpKFR dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan ini didukung oleh Archipelago Scholar dan Olifant School. SMA adalah penyakit genetik, ditandai adanya degenerasi saraf penggerak (motor neuron) di tulang belakang, yang mengakibatkan melemahnya pergerakan otot rangka tubuh, seperti otot kaki, tangan, punggung, percernaan dan pernafasan.

Penyandang SMA sering mengalami kesulitan dalam bernafas dan menelan, akibat melemahnya otot-otot di dada (intercostal muscles). Oleh karena itu, diperlukan perawatan pernafasan yang baik, sehingga anak bisa lebih hidup sehat dan mengurangi resiko pneumonia. Saat ini pengetahuan tentang paru-paru dan pernafasan penderita SMA di kalangan orang tua penyandang SMA masih terbatas.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi care giver atau orangtua anak-anak dengan SMA mengenai paru-paru dan pernafasan pada penyandang SMA dan kondisi darurat lainya yang perlu diwaspadai pada anak-anak dengan SMA.

Lokakarya Menyampaikan Pendidikan Seksualitas secara Inovatif dan Interaktif

Di Indonesia terdapat berbagai macam masalah kesehatan reproduksi seperti kehamilan di luar nikah dan  infeksi penyakit menular seksual. Masalah ini dipengaruhi oleh kurangnya pendidikan dan pembinaan seksualitas yang diberikan kepada anak dan remaja. Inovasi dalam program-program pendidikan seksualitas di Indonesia sangat perlu dilakukan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengajarkan anatomi dan  fisiologi saja, akan tetapi membahas pula aspek-aspek dasar dari ekspresi seksualitas manusia.

Dewan Pastoral Paroki Maria Bunda Segala Bangsa dengan didukung oleh Archipelago Scholar mengadakan Lokakarya Menyampaikan Pendidikan Seksualitas secara Inovatif dan Interaktif dengan fasilitator Dr. Brahmaputra Marjadi, MPH, PhD, dari School of Medicine, Western Sydney University, Australia, pada tanggal 6-7 Juli 2019 di Zizz Convention Hotel, Kabupaten Badung, Bali. Lokakarya ini didasarkan pada buku Membangun Batu Penjuru yang ditulis oleh  dr Brahmaputra dan diterbitkan oleh Penerbit Kanisius.

Lokakarya diikuti oleh 35 orang guru dan pendamping siswa sekolah dasar serta murid-murid sekolah formal dan informal dari berbagai wilayah di Bali. Peserta pelatihan mendapatkan metode yang inovatif dan interaktif untuk menyampaikan pendidikan seksualitas bagi kaum muda.

Sebagai tindak lanjut dari lokakarya ini, sebuah penelitian akan dilakukan untuk melihat peran kelompok dukungan (Community of Practice) dalam proses implementasi apa yang telah dipelajari oleh peserta. Hasil akhir dari proyek ini akan digunakan untuk meningkatkan pendidikan seksualitas bagi anak dan remaja, sehingga dapat mengurangi masalah kesehatan reproduksi di Indonesia.

Menyentuh Nusantara dengan Informasi Spinal Muscular Atrophy (SMA)

Komunitas Spinal Muscular Atrophy, didukung oleh Archipelago Scholar, menyelenggarakan awareness campaign tentang Spinal Muscular Atrophy (SMA). Spinal Muscular Atrophy merupakan penyakit genetik langka yang harus dideteksi sejak dini, karena dapat  menyebabkan kematian. Penyakit ini ditandai dengan melemahnya pergerakan otot rangka tubuh seperti otot kaki, tangan, punggung, dan pernafasan.

Saat ini pengetahuan tentang penyakit ini dan keberadaan penyandang SMA di Indonesia masih terbatas, sehingga penyandang SMA lambat terdeteksi, mendapatkan penanganan yang kurang tepat dengan fasilitas yang kurang memadai, serta tidak jarang mengalami diskriminasi.

Komunitas SMA Indonesia mengadakan “SMA Awareness Campaign” melalui penyebaran kalender 2018 yang berisi infografis tentang SMA kepada tenaga kesehatan dan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat tentang Spinal Muscular Atrophy.

Gambar 1. Peta Distribusi Kalender Infografis SMA 2018 di Seluruh Indonesia.

Angka biru menunjukan jumlah kalender yang sudah disebarkan dan angka hijau mewakili jumlah penyandang SMA di daerah tersebut. Simbol * mewakili anak SMA tipe 1 yang meninggal dunia.

Sasaran pembagian kalender meliputi tenaga kesehatan baik lingkup puskesmas ataupun  rumah sakit serta beberapa instansi di 34 provinsi di Indonesia. Pada tahun 2018, Komunitas SMA mencetak 2225 Kalender Infografis SMA dan 10 booklet yang berisi kesepakatan internasional tentang standar perawatan (international consensus of standard care-treatment) untuk anak-anak penyandang SMA yang diterjemahkan dari publikasi ilmiah internasional.

Kalender Infografis Spinal Muscular Atrophy

Melalui SMA Awareness Campaign, jumlah penyandang SMA yang terdeteksi meningkat dari 29 pada tahun 2017 menjadi 46 penyandang pada tahun 2018 yang tersebar di Jawa, Kalimantan Selatan dan Sumatera. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya anak yang terdeteksi, komunitas SMA Indonesia akan tetap melakukan advokasi ke pemerintah, petugas kesehatan, dan berbagai pihak di masyarakat untuk memperhatikan penanganan dan biaya kesehatan pada anak-anak SMA.